Sebenarnya resolusi merupakan
sesuatu yang baru di zaman modern ini. Konon pada zaman Babilonia dan Romawi,
berbagai suku bangsa sudah mulai membuat resolusi. Bangsa Babilonia diketahui
telah sejak lama memiliki kebiasaan berjanji kepada para dewa untuk
mengembalikan barang-barang yang mereka pinjam dan membayar hutang-hutangnya di
setiap awal tahun. Adapun bangsa Romawi memiliki kebiasaan berjanji kepada Dewa
Janus pada setiap awal tahun, sehingga akhirnya bulan tersebut dinamakan
sebagai Januari dalam penanggalan Masehi.
Kita juga dapat membuat berbagai
macam resolusi, baik yang umum maupun yang khusus, agar kehidupan kita lebih
terarah dan cita-cita kita dapat tercapai. Caranya dengan mendaftar tujuan kita
tahun ini, kemudian mendaftar segala sesuatu yang belum terlaksananya
sepenuhnya ataupun yang tidak terlaksana di tahun sebelumnya.
Salah satu resolusi yang baik adalah
“mengubah kebiasaan buruk dan beralih ke kebiasaan yang baik”. Resolusi ini
sangat sederhana tetapi membutuhkan kemauan dan tekad yang luar biasa, karena
kita dihadapkan pada keegoisan diri sendiri. Mungkin dimulai dengan hal yang
kecil terlebih dahulu, misalnya meninggalkan kemalasan, berusaha tertib,
terbuka terhadap orang lain yang akan memberikan kritik. Yang terpenting adalah
keluar dari zona nyaman kita. Setelah itu kita lebih mudah untuk meninggalkan
sifat egois yang akan mengarah pada perubahan yang positif. Dengan resolusi
ini, yakinlah kita akan lebih baik dalam segala hal di kehidupan mendatang.
Selain itu, resolusi yang tidak
kalah pentingnya adalah “belajar sesuatu yang baru”. Seiring dengan
perkembangan zaman, kita dipaksa untuk menghadapai zaman yang serba canggih,
yang membuat kita untuk selalu belajar. Hal ini juga sesuai dengan salah satu
semangat Dominikus, yaitu semangat study. Dengan belajar, kita pun dapat mengatasi
kebosanan yang ada.
Awal tahun baru memang senantiasa
dipandang sebagian besar orang sebagai saat yang tepat untuk mengungkapkan
resolusi mengenai apa yang akan dilakukan atau diinginkan selama setahun ke
depan. Tahun baru dipandang sebagai waktu yang tepat untuk menoleh ke belakang,
melakukan introspeksi dan mengevaluasi segala hal yang telah dilakukan pada
tahun yang baru saja dilewati dan memperbaikinya di tahun yang akan berjalan.
(ika)
No comments: